§
Perkembangan kesehatan mental menurut Rogers
Rogers
mengembangkan suatu metode baru yaitu client-centred therapy, dimana metode
tersebut menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada
pasien, bukan pada ahli terapi. Metode tersebut mengganggap bahwa individu yang
mengalami gangguan memiliki tingkat kesadaran tertentu yang berbeda dengan
orang sehat. Rogers juga percaya bahwa manusia dibimbing atau dipengaruhi oleh
perssepsi sadar mereka, bukan oleh persepsi-persepsi tak sadar seperti yang
dikemukakan Freud. Namun ia juga mengakui bahwa pengalaman masa lalu dapat
mempengaruhi cara manusia berfikir dan memandang dunia.
§
Yang dimaksud kepribadian sehat menurut
Rogers
Kepribadian yang
sehat adalah kepribadian yang dapat mengaktualisasikan diri atau orang yang
berfungsi sepenuhnya. Rogers mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah
suatu proses, bukan keadaan yang ada. Mereka tidak bersembunyi dibalik
topeng-topeng kepalsuan, mengikuti petunjuk-petunjuk orang lain, melainkan
bebas dari harapan-harapan dan rintangan oraang lain, mereka telah mengatasi
aturan-aturan ini. Selain itu orang memiliki kepribadian sehat Rogers nilai
mampu menyesuaikan diri dan mampu bertahan terhadap perubahan-perubahan yang
drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan sekalipun.
Menurut Rogers
ada 5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya, yaitu:
1.
Keterbukaan pada pengalaman
2.
Kehidupan eksistensial
3.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
4.
Perasaan bebas
5. Kreativitas
§
Konsep kepribadian menurut Rogers
Konsep
kepribadian menurut Rogers (Rogers dalam Corsini, 2011) mengacu pada 19 pokok
pikiran tentang kepribadian, yaitu:
2. Individu bereaksi terhadap perubahan fenomena
sebagaimana hal tersebut dirasakan atau dipersepsikan
3.
Organisme bereaksi sebagai
satu unit yang utuh terhadap bidang fenomena
4. Individu memiliki
kecenderungan dan upaya untuk mengaktualisasikan, menjaga dan memelihara status
sebagai organisme yang terus memberikan makna atas pengalaman
5.
Beberapa bagian dari keseluruhan ruang yang
dipersepsi secara bertahap akan dipisahkan dan menjadi sesuatu yang disebut
diri (self).
6.
Sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungan –dan lingkungan sebagiannya adalah hasil
interaksi dengan individu lain– self terbentuk, cair tapi konsisten pada
persepsi tentang karakteristik dan hubungan antara aku (I sebagai subyek)
dan aku lian (me sebagai obyek) bersama dengan pelbagai nilai yang terselip
pada konsep-konsep tersebut.
7. Sudut pandang
terbaik untuk memahami kepribadian subyek tertentu mengacu pada kerangka yang
mengacu langsung kepada individu
8. Perilaku secara
prinsipil merupakan upaya yang diarahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
sebagai sesuatu yang dialami pada ruang pengalaman langsung yang dipersepsi
9.
Emosi menyertai
dan memfasilitasi tujuan yang mengarahkan perilaku. Sementara bentuk emosi
berhubungan dengan jenis perilaku yang dianggap berpengaruh untuk
mempertahankan keberadaan individu
10. Nilai melekat
pada pengalaman, sementara nilai menjadi bagian langsung dari struktur
diri (self) dan nilai-nilai yang merupakan bagian dari
struktur diri.
11.
Pengalaman yang
terjadi dalam kehidupan individu beroperasi dengan cara:
a.
Disimbolkan, dirasakan
dan disusun dalam beberapa hubungan langsung dengan diri
b. Diabaikan karena tidak
ada hubungan yang dirasakan secara langsung pada struktur diri
(self)
c.
Indvidu menolak
simbolisasi pengalaman karena tidak konsisten dengan struktur diri
(self) tersebut.
12. Hampir seluruh
model perilaku yang diterima oleh individu adalah bentuk yang sesuai dan
konsisten dengan konsep diri.
13. Perilaku dapat disebabkan
oleh pengalaman organik dan kebutuhan yang belum disimbolisasikan pada
self.
14.
Penyesuaian
psikologis terjadi apabila ketika konsep diri, seperti
pengalaman viseral dan sensorik berasimilasi pada
tingkat simbolis ke dalam hubungan yang konsisten dengan
konsep diri pada individu
15.
Kegagalan
menyesuaikan diri secara psikologis ada terjadi apabila individu
menyangkal pengalaman sensoris dan viseral. Akibatnya pengalaman tersebut tidak
tersimbolisasikan and tertata pada struktur kepribadian. Situasi ini
menyebabkan ketegangan atau potensi ketegangan psikologis.
16. Berbagai
pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur kepribadian individu dinilai
sebagai ancaman. Sikap ini dimunculkan untuk mempertahankan situasi kepribadian
atau self itu sendiri.
17. Self, pada
situasi tertentu akan mengevaluasi pengalaman yang tidak konsisten dengan
struktur kepribadian. Penilaian terhadap pengalaman tersebut akan direvisi. Hal
ini terjadi apabila pengalaman yang tidak sesuai tersebut muncul dengan tidak
menimbulkan ancaman atas struktur self itu sendiri.
18. Ketika pengalaman
sensoris tertentu diterima dan dipersepsi lalu disatukan ke dalam satuan sistem
kepribadian, maka kecenderungan lain yang muncul adalah self akan lebih
memahami keberadaan sesuatu yang lian dan memahami keberadaan individu lain
sebagai yang terpisah dari dirinya
19. Karena individu
memiliki sistem untuk mempersepsi dan menerima berbagai pengalaman ke dalam
struktur kepribadian, maka ia akan menyadari telah mengganti atau memperbaharui
nilai-nilai terkini. Perubahan tersebut secara intensif mengacu pada
kecenderungan introyeksi yang telah disimbolisasikan secara terdistorsi atau
tersesuaikan melalui sebuah proses penilaian yang berkelanjutan pada individu
Daftar Pustaka:
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: PT. Kanisius
Feist, J & Feist, G. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
Daftar Pustaka:
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: PT. Kanisius
Feist, J & Feist, G. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar