Minggu, 10 April 2016

Konsep Kepribadian, Kepribadian Sehat dan Perkembangan Kesehatan Mental Menurut Rogers

§  Perkembangan kesehatan mental menurut Rogers
     Rogers mengembangkan suatu metode baru yaitu client-centred therapy, dimana metode tersebut menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada pasien, bukan pada ahli terapi. Metode tersebut mengganggap bahwa individu yang mengalami gangguan memiliki tingkat kesadaran tertentu yang berbeda dengan orang sehat. Rogers juga percaya bahwa manusia dibimbing atau dipengaruhi oleh perssepsi sadar mereka, bukan oleh persepsi-persepsi tak sadar seperti yang dikemukakan Freud. Namun ia juga mengakui bahwa pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi cara manusia berfikir dan memandang dunia. 

§  Yang dimaksud kepribadian sehat menurut Rogers
      Kepribadian yang sehat adalah kepribadian yang dapat mengaktualisasikan diri atau orang yang berfungsi sepenuhnya. Rogers mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah suatu proses, bukan keadaan yang ada. Mereka tidak bersembunyi dibalik topeng-topeng kepalsuan, mengikuti petunjuk-petunjuk orang lain, melainkan bebas dari harapan-harapan dan rintangan oraang lain, mereka telah mengatasi aturan-aturan ini. Selain itu orang memiliki kepribadian sehat Rogers nilai mampu menyesuaikan diri dan mampu bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan sekalipun.
Menurut Rogers ada 5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya, yaitu:
1.       Keterbukaan pada pengalaman
2.       Kehidupan eksistensial
3.       Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
4.       Perasaan bebas
5.    Kreativitas

§  Konsep kepribadian menurut Rogers
      Konsep kepribadian menurut Rogers (Rogers dalam Corsini, 2011) mengacu pada 19 pokok pikiran tentang kepribadian, yaitu:
1.       Semua individu (organisme) berada di dunia pengalaman yang terus berubah
2.     Individu bereaksi terhadap perubahan fenomena sebagaimana hal tersebut dirasakan atau dipersepsikan
3.       Organisme bereaksi sebagai satu unit yang utuh terhadap bidang fenomena
4.   Individu memiliki kecenderungan dan upaya untuk mengaktualisasikan, menjaga dan memelihara status sebagai organisme yang terus memberikan makna atas pengalaman
5.       Beberapa bagian dari keseluruhan ruang yang dipersepsi secara bertahap akan dipisahkan dan menjadi sesuatu yang disebut diri (self).
6.       Sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan –dan lingkungan sebagiannya adalah hasil interaksi dengan individu lain– self terbentuk, cair tapi konsisten pada persepsi tentang karakteristik  dan hubungan antara aku (I sebagai subyek) dan aku lian (me sebagai obyek) bersama dengan pelbagai nilai yang terselip pada konsep-konsep tersebut.
7.  Sudut pandang terbaik untuk memahami kepribadian subyek tertentu mengacu pada kerangka yang mengacu langsung kepada individu
8.  Perilaku secara prinsipil merupakan upaya yang diarahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sebagai sesuatu yang dialami pada ruang pengalaman langsung yang dipersepsi
9.       Emosi menyertai dan memfasilitasi tujuan yang mengarahkan perilaku. Sementara bentuk emosi berhubungan dengan jenis perilaku yang dianggap berpengaruh untuk mempertahankan keberadaan individu
10.  Nilai melekat pada pengalaman, sementara nilai menjadi bagian langsung dari struktur diri (self) dan nilai-nilai yang merupakan bagian dari struktur diri.
11.   Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan individu beroperasi dengan cara:
a.       Disimbolkan, dirasakan dan disusun dalam beberapa hubungan langsung dengan diri
b.  Diabaikan karena tidak ada hubungan yang dirasakan secara langsung  pada struktur diri (self)
c.       Indvidu menolak simbolisasi pengalaman karena tidak konsisten dengan struktur diri (self) tersebut.
12.   Hampir seluruh model perilaku yang diterima oleh individu adalah bentuk yang sesuai dan konsisten dengan konsep diri.
13. Perilaku dapat disebabkan oleh pengalaman organik dan kebutuhan yang belum disimbolisasikan pada self. 
14.   Penyesuaian psikologis  terjadi apabila ketika konsep diri,  seperti pengalaman viseral dan sensorik berasimilasi pada tingkat simbolis ke dalam hubungan yang konsisten dengan konsep diri pada individu
15.   Kegagalan menyesuaikan diri secara psikologis ada terjadi apabila individu menyangkal pengalaman sensoris dan viseral. Akibatnya pengalaman tersebut tidak tersimbolisasikan and tertata pada struktur kepribadian. Situasi ini menyebabkan ketegangan atau potensi ketegangan psikologis.
16. Berbagai pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur kepribadian individu dinilai sebagai ancaman. Sikap ini dimunculkan untuk mempertahankan situasi kepribadian atau self itu sendiri.
17. Self, pada situasi tertentu akan mengevaluasi pengalaman yang tidak konsisten dengan struktur kepribadian. Penilaian terhadap pengalaman tersebut akan direvisi. Hal ini terjadi apabila pengalaman yang tidak sesuai tersebut muncul dengan tidak menimbulkan ancaman atas struktur self itu sendiri.
18. Ketika pengalaman sensoris tertentu diterima dan dipersepsi lalu disatukan ke dalam satuan sistem kepribadian, maka kecenderungan lain yang muncul adalah self akan lebih memahami keberadaan sesuatu yang lian dan memahami keberadaan individu lain sebagai yang terpisah dari dirinya
19.  Karena individu memiliki sistem untuk mempersepsi dan menerima berbagai pengalaman ke dalam struktur kepribadian, maka ia akan menyadari telah mengganti atau memperbaharui nilai-nilai terkini. Perubahan tersebut secara intensif mengacu pada  kecenderungan introyeksi yang telah disimbolisasikan secara terdistorsi atau tersesuaikan melalui sebuah proses penilaian yang berkelanjutan pada individu

Daftar Pustaka:
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: PT. Kanisius
Feist, J & Feist, G. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar