Minggu, 10 April 2016

Konsep Kepribadian, Kepribadian Sehat dan Perkembangan Kesehatan Mental Menurut Allport

  Perkembangan kesehatan mental menurut Allpot
     Allport memiliki kepercayaan yang berbeda dari Freud, menurutnya kepribadian dewasa merupakan fungsi dari masa sekarang dan masa yang akan datang, bukan berdasarkan masa lalu. Namun ia menjelaskan beberapa perbedaan pengalaman anak-anak neurotis dengan anak-anak normal. Ia memperhatikan hubungan bayi-orang tua dalam hal keamanan dan kasih sayang, dimana anak-anak yang mendapatkan keamanan dan kasih sayang yang baik akan tumbuh dengan kepribadian positif dan akan menjadi orang dewasa yang sehat dan matang. Sedangkan anak-anak dengan hubungan bayi-orang tua yang kurang baik dalam hal keamanan dan kasih sayang akan menjadi pribadi yang agresif, suka menuntut, dan iri hati.
    Meskipun begitu Allport tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai pertanyaan apakah anak-anak dengan hubungan bayi-orang tua yang kurang baik akan terus berkembang menjadi pribadi neorotis atau dapat diperbaiki dengan adanya hubungan yang baik  dengan orang lain seperti guru, saudara dan pasangan. Hal tersebut karena Allport tidak begitu tertarik dengan kepribadian neoritis, melainkan lebih fokus pada kepribadian sehat. 
   Yang dimaksud kepribadian sehat menurut Allport
      Menurut Allport kepribadian sehat adalah kepribadian yang matang. Dikatakan bahwa untuk mencapai kondisi yang matang itu melalui proses hidup yang disebutnya dengan proses becoming. Kepribadian yang matang ini memiliki beberapa kriteria menurut Allport, yaitu:
1.       Perluasan perasaan diri
      Saat seseorang telah menjadi matang, ia akan berfokus pada hal-hal diluar dirinya, namun hal tersebut tidaklah cukup. Ia harus langsung ikut berpartisipasi dalam fokus diluar dirinya tersebut. Semakin ia terlibat dalam aktivitas tersebut semakain sehat secara psikologis.
2.       Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
Ada dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain meurut Allport, yaitu:
-          Keintiman
Orang yang sehat secara psikologis akan mampu memperlihatkan keintiman dengan orang lain, baik dengan orangtua, saudara maupun pasangan. Hal itu merupakan bentuk perluasan diri yang baik.
-          Kapasitas perasaan terharu
Orang yang sehat secara psikologis memiliki kapasitas untuk dapat memahami penderitaan atau kesakitan orang lain (berempati).
3.       Keamanan emosional
Seseorang yang sehat secara psikologis dikatakan mampu menerima diri apa adanya, termasuk kelemahannya tanpa menyerah secara pasif atas kekuranganya tersebut. Orang yang sehat juga dikatakan dapat mengontrol emosinya dengan baik.
4.       Persepsi realitas
Orang yang sehat akan memandang dunia secara objektif, mereka menerima realitas apa adanya tanpa percaya bahwa orang-orang sekitarnya adalah jahat ataupun baik.
5.       Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
Pekerjaan dan tugas membuat hidup bersifat kontinuitas. Kematangan dan kesehatan psikologis dapat diambil dari melakukan tugas atau pekerjaan yang menuntut komitmen, tanggung jawab dan dedikasi.
6.       Pemahaman diri
Pribadi yang sehat mencapai tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis. Pemahaman tentang hubungan/perbedaan keadaan antara diri orang lain dengan dirinya sangat penting. Semakin paham seseorang tentang pandangan tersebut semakin matang kepribadiannya. 
7.       Filsafat hidup yang mempersatukan
Kepribadian yang sehat memiiliki kemampuan lebih dalam memandang ke depan dan mempunyai tujuan yang jelas.

Konsep Kepribadian Menurut Allport
Menurut Allport kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan kata lain kepribadian menurut Allport adalah hal yang mencangkup sistem fisik maupun psikologis, termasuk perilaku yang dapat kita lihat dan yang tidak dapat kita lihat, serta bukan hanya seseuatu tapi juga melakukan sesuatu (aktif).


      Daftar Pustaka:
      Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: PT. Kanisius
      Feist, J & Feist, G. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar