Kamis, 25 Februari 2016

DEPT PERCEPTION / PERSEPSI KEDALAMAN DAN ILUSI

            Depth Perception atau Persepsi Kedalaman adalah kemampuan untuk dapat meilhat hal dalam bentuk tiga dimensi (3D) & penilaian terhadap jarak suatu objek. Biasanya kita tidak cukup semata-mata mengetahui suatu hal, tetapi juga menganggap penting dimana letaknya. Indera peraba memberikan kita informasi ini secara langsung, tetapi pengelihatan tidak. Jadi kita harus menyimpulkan letak sebuah benda dengan memperkirakan jarak dan kedalamannya. Pada dasarnya depth perception berhubungan dengan teori umum tentang petunjuk kedalaman ( oculomotor, monocular, & binocular cues) dari sisi psikologi. Keterangan lebih rinci tentang beberapa kemungkinan untuk menyampaikan kedalaman / dasar dan bentuk didasarkan pada kemampuan visual/visualization. Kita menggunakan petunjuk kedalaman/depth cues untuk mengumpulkan informasi pada gambar yang kita lihat. Petunjuk-petunjuk ini bisa berupa petunjuk monocular ataupun binocular. Binocular cues didasarkan pada penerimaan informasi dari panca indera dalam bentuk 3D dari bantuan kedua mata. Monocular cues penerimaan informasi dalam bentuk 2D/standard dan diamati dengan bantuan satu mata. Sedangkan Oculomotor Cues adalah kemungkinan untuk estimasi kedalaman dengan mengendalikan kelopak mata dan lensanya fokus menggunakan otot-otot mata.
Kita telah mengembangkan sistem persepsi yang mampu melihat secara 3D dengan tingkat akurasi yang cukup untuk memandu kita dalam berperilaku sehari-hari. Manusia memiliki sistem visual yang mampu merekonstruksi kedalaman informasi dari gambar dasar/datar yang dikombinasikan dari satu set / bnayak impuls yang berbeda-beda dalam bentuk isyarat/pola. Jarak estimasi / perkiraan jarak merupakan petunjuk mengenai sebuah objek permukaan dan petunjuk visualnya yang sangat penting untuk kita.

Binocular Cues
Binocular Depty Cues / Petunjuk Kedalaman Binocular menggunakan kemampuan kedua mata kita untuk menerima informasi secara tiga dimensi (3D) dari suatu objek dan suatu tempat dalam jarak tertentu. Petunjuk binokular membantu kita untuk melihat benda dengan jarak 50 kaki/ 15 meter. Melihat gambar dengan menggunakan kedua mata adalah contoh adari Steropic Vision, karena kedua mata melihat dua gambar yang berbeda lalu dikombinasikan menjadi satu.
Ada 2 macam dari binocular cues, yaitu:

      1.      Convergence & Accommodation
Convergence adalah mengarahkan mata ke dalam, memusatkan mata saat melihat objek yang dekat. Semakin dekat benda tersebut semakin dekan juga konvergensinya. Sebagai contoh adalah ketika kita berusaha melihat hidung kita sendiri, dengan berubahnya sudut konvergensi terjadi pula lah perubahan otot-otot yang menyediakan informasi bagi otak mengenai jarak suatu objek. 
Accommodation adalah kemampuan mata untuk mengakomodasi agar lebih fokus pada benda yang dekat. Jumlah konvergensi/pemusatan dan akomodasi tersebut dapat digunakan sebagai isyarat untuk kedalaman mutlak (untuk benda-benda yang tidak terlalu jauh).
Gambar yang mata kanan kita lihat berbeda dengan apa yang dilihat oleh mata kiri kita, hal tersebut dikarenakan ada perbedaan jarak walaupun sempit/sedikit. Gambar yang kita lihat menggunakan kedua mata kita merupakan gabungan dari kedua gambar tersebut.
Konvergensi dan akomodasi yang dihitung dari beberapa isyarat itu berinteraksi satu sama lain. Sudut/sisi dari convergence adalah dari kedua mata dan accommodativenya bersumber dari satu sumber yang merupakan gabungan dari 2 informasi berbeda. Untuk menggunakan binocular depth cues sutu organisme harus mempunyai dasar pengelihatan binoculra/ binocular visual field (suatu daerah / bagian dari jarak yang tumpang tindih atau tidak beraturan pada kedua mata).

Ketika berfokus pada gambar kurang dari 4-6 meter , mata berpaling ke dalam untuk fokus pada objek yang sama daripada bergerak bersamaan. Sudut bola mata yang berubah satu sama lain lebih jarang jika objeknya dalam jarak yang jauh. 

      2.      Retinal Disparity
Retinal Disparity adalah perbedaan kecil diantara jarak lateral (menyamping) anatara 2 objek sebagaimna dilihat oleh mata kanan dan mata kiri. Karena disparitas retina meningkat seiring dengan bertambahnya jarak antra 2 objek, otak dapat menggunakannya untuk memperkirakan kedalaman dan menghitung jarak. Sekalipun manusia mempunyai binocular visual fields yang panjang, setiap matanya memilki pengelihatan yang berbeda-beda walaupun hanya sedikit.

Binocular Cues Fun Fact:      
Film-film deangan konsep 3D menggunakan metode Renital Disparity yaitu menggunakan dua buah kamera yang dekat lalu menampilkannya secara bersamaan dan menggabungkannya menjadi satu gambar.

Monocular Cues
Untuk melihat benda0benda dengan jarak yang lebih jauh dari 15 meter kita hanya menggunan petunjuk monocular. Yaitu pentunjuk yang tidak tergantung pada penggunaan kedua mata.
      1.      Relative Linear
adalah ketika kedua garis diketahui berada sejajar/pararel tampak seperti 2 benda yang menyatu pada satu titik., garis garis itu menunjukan adanya kedalaman. Semakin besar jarak yang harus ditempuh  maka semakin besar juga konvergensinya. Pada akhir yang tak terhingga garis akan hilang dengan cara bertemu pada satu titik. Relative linear ini berhubungan dengan teori Relative size. Hukum kedalaman ini adalah hal sudah kita ketahui dari pengalaman bahwa suatu objek memiliki bentuk dan ukuran yang konstan.
      2.      Relative Size
Semakin kecil bayangan objek di retina maka objek akan tampak semakin jauh. Saat melihat beberapa objek dan jika objek-objek tersebut dirasa memiliki kesamaan ukuran, salah satu yang muncul dengan ukuran yang lebih kecil dianggap sebagai objek yang berada paling jauh.
3.      Interposition
Interposisi adalah ketika sebuah objek muncul antara orang yang melihat dan objek kedua, serta sebagain dari objek pertama menghalangi objek kedua. Objek pertama ini akan dipersepsikan berposisi lebih dekat dengan kata lain objek yang terhalang dianggap objek yang jaraknya paling jauh.
4.      Light and Shadow
Gambar 2-dimensi dapat muncul dalam bentuk 3-d ketika  disesuaikan dengan pola cahaya dan bayangan yang tepat sesuai dengan yang ditemukan dalam objek nyata.
Cahaya yang jatuh pada objek akan membentuk suatu bayangan, bayang tersebut ditafsirkan sebagai suatu karya dari perpaduan cahaya dan objek yang jatuh pada belakang objek.
5.      Texture & Gradient
Objek yang lebih kecil dan berdekatan jaraknya dinggap paling jauh sedangkan yang lebih panjang/besar ukurunnya serta ada renggang jaraknya dianggap objek yang dekat. Bagian-bagian jauh dari permuakaan yang seragam tampak terlihat lebih padat, elemen-elemen yang menyusunnya tampak terletak lebih dekat satu sama lain maka bagain itu dianggap bagian yang jaraknya jauh. Tekstur dari suatu gambar objek yang tidak terlihat jelas dianggap berjarak jauh. Observer beranggapan bahwa seluruh objek sama ukurannya. Jika tidak ada variasi dari tekstur objek maka depth perception tidak akan bisa diterima. Perubahan yang mencolok pada tekstur objek secara tidak langsung.
6.      Atmospheric perspective
Karena adanya partikel-partikel di u dara seperti debu, kabut ataupun asap maka objek yang berada jauh terlihat berkabut, pudar atau kurang detil.
7.      Motion Parallax
Benda pada jarak yang berbeda dari fiksasi, bergerak pada tingkat dan arah yang berbeda pada retina. Motion parallax bisa terjadi atau terfikirkan jika ada bagian dari perbedaan waktu pada kontras perbedaan pengelihatan mata pada stereovision.
Hasil penelitian: dengan mengintegrasikan informasi tentang pandangan yang sedikit berbeda di seluruh waktu , anda melihat kedalaman.
Jadi perbedaan dari motion parallax adalah setara dengan perbedaan dari stereopsis saat kepala atau mata bergerak jarak antara kedua mata.
a.       Kinetic Motion Cue          :   Dihasilkan oleh gerakan relativ dari 2 objek atau lebih.
b.      Near Object Fixation        :   Gerakan objek yang jauh dengan pergerakan dari kepala.
c.       Distant Object Fixation    :   Objek dekat begerak berlawanan dengan pergerakan kepala.
Dimanapun kita bergerak, gambar dihasilkan oleh lokasi objek pada perbedaan perpindahan jarak retina kita dengan perbedaan kecepatan dimana objek di dekatnya cenderung untuk menyebrangi retina lebih cepat dari objek yang jauh.



          Ilusi adalah kesalahan penafsiran data. Untuk para psikolog, ilusi adalah suatu yang berharga karena ilusi adalah kesalahan sistematis yang memberikan kita sedikit gambaran mengenai strategi yang digunakan oleh otak.
1.      Moon Illusion
Ilusi bulan adalah sebuah ilusi optik yang terjadi ketika Bulan terlihat berukuran besar ketimbang biasanya di langit. Ilusi ini terjadi karena ketika Bulan dibandingkan dengan obyek latar depan seperti pohon, rumah, gunung atau kadang dengan cakrawala itu sendiri sehingga Bulan tampak lebih besar dibanding ketika Bulan menggantung sendirian di langit. Kasus ilusi Bulan ini mirip atau sama dengan yang namanya ilusi Ponzo atau ilusi optik geometri dimana otak berpikir bahwa apapun yang ada di atas berada lebih jauh maka ukurannya pasti lebih besar. Tapi dalam kenyataannya ukurannya sebenarnya sama. Ada juga yang menduga kalau ilusi tersebut terjadi karena pembiasan. Tapi, pembiasan atmosfer hanya perpengaruh pada penggepengan piringan matahari/bulan (yang justru membuat bulan/matahari lebih kecil pada sumbu vertikalnya) dan juga perubahan warna menjadi lebih merah.
2.      Ponzo Illusion
Adalah keadaan ketika objek terlihat menyimpang dari keyataan. Contohnya pada gambar di samping, garis yang berada di atas terlihat lebih panjang dibanding garis yang di bawah padahal keduanya memiliki ukuan yang sama.
3.      Muller-lyer illusion
Dalam dunia tiga dimensi, persepsi menilai kedalaman jarak. Semakin dekat obyek adalah retina, yang lebih besar itu adalah pada retina. Namun, dalam dunia dua dimensi dari ilusi Muller-Lyer, otak kita membuat asumsi tentang kedalaman relatif dari dua poros berdasarkan bermata (bergambar) isyarat. Kita terbiasa melihat sudut luar bangunan sebagai dekat dengan kita dengan bagian atas dan bawah dari sudut miring keluar dan pergi (seperti sirip miring luar dari ilusi Muller-Lyer). Pada retina mengatakan bahwa dua poros yang sama panjang tapi otak menafsirkan Muller-Lyer sebagai masalah mendalam, dengan poros yang terlihat seperti sudut luar menjadi lebih dekat dan poros yang terlihat seperti sudut dalam yang lebih jauh. Dengan kata lain, retina mengatakan "dua poros sama" dan otak mengatakan "luar poros lebih pendek dari dalam poros". Otak biasanya memiliki perbedaan seperti ini.
4.      Ames room
Sebuah ruang Ames adalah ruang terdistorsi yang digunakan untuk menciptakan ilusi optik. Ruangan terlihat seperti ruangan biasa dari depan, padahal sebenarnya sama sekali tidak seperti itu. Bentuk ruangan itu sebenarnya adalah trapesium miring dengan dinding dan langit-langit dan lantai pada sebuah lereng. Dinding kanan dari ruangan berada lebih dekat dengan pengamat (di depan) dibanding dinding di samping kiri. Hal tersebut sesuai tujuan sebuah ames room dibangun, agar seseorang berdiri di pojok kiri muncul  menjadi besar , sementara seseorang berdiri di sisi kanan tampak sebagai sebuah raksasa. Sehingga apabila ada sesorang yang berjalan pada ruangan tersebut dari sisi kiri lalu ke sisi kanan secara berulangkali akan terlihat seperti tumbuh dan menciut ukuran tubuhnya. 


Sumber:
·         Wade, Carole & Carol Tavris. Psikologi. Erlangga
·        http://www.slideshare.net/GauriSShrestha/depth-perception-16112675?qid=81654de8-137e-40a4-b847-a19bf3aee1ff&v=qf1&b=&from_search=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar